Awal Saya Jatuh Cinta Pada Bahasa Inggris



Dari judul di atas, mungkin Anda berpikir saya lebay. Kok jatuh cinta pada bahasa Inggris, bukannya pada lawan jenis? :D Eits, jangan salah. Jatuh cinta di sini maksudnya adalah tumbuhnya minat untuk mempelajari bahasa Inggris.

Yap, betul. Minat. Ini yang pertama kali harus ditumbuhkan ketika ingin menguasai bahasa Inggris dengan mudah. Dengan minat ini, kita akan dengan sendirinya mencari tahu apa yang ingin kita ketahui tentang sesuatu. Tanpa ada paksaan, tanpa ada rasa susah payah. Tak ada beban. Semua dikerjakan dengan senang hati.

Minat inilah yang saya terus pelihara dalam belajar bahasa Inggris. Jika minat ini tidak ada, tidak mungkin saya mengambil kuliah jurusan Sastra Inggris di Universitas Padjadjaran. Jurusan yang kurang populer di kalangan keluarga dan masyarakat di sekitar saya, tetapi ternyata cukup populer di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Awal ketertarikan saya mempelajari bahasa Inggris sebetulnya sederhana. Hanya muncul dari rasa penasaran saya dalam mengisi teka-teki silang (TTS) sewaktu SD dulu. Saat itu, saya sering mencoba-coba mengisi TTS milik kakak saya. Di situ, saya banyak sekali menemukan pertanyaan bahasa Inggris. Misalnya, lari (Inggris), minum (Inggris), dll. Saya pun langsung membuka kamus dan mencari arti kata tersebut lalu menuliskannya di kotak-kotak dalam TTS. Senangnya bukan main ketika menuliskan jawaban yang sesuai dengan kotak yang tersedia.


Dari awalnya hanya mengisi TTS, minat mempelajari bahasa Inggris semakin tumbuh ketika melihat adanya buku bahasa Inggris di perpustakaan sekolah. Senang sekali ketika mengetahui kata-kata dalam bahasa Inggris yang disertai gambar. Dari buku-buku itu, saya bisa menambah vocabularies mengenai sejumlah kata benda di rumah, seperti kursi (chair), meja (table), cermin (mirror), jendela (window), pintu (door), dll.

Ketika menginjak bangku SMP, saya mulai belajar grammar dan tenses. Tense yang pertama kali saya pelajari yaitu present continuous tense yang menjelaskan waktu yang sedang berlangsung. Awalnya, sempat bingung juga. Kenapa harus ada verb-ing dan rumusan yang lainnya. Namun setelah dipelajari, ternyata memang begitu aturannya. Ya, ikuti saja. Hehe.. :D

Ketika SMA, saya sudah mempelajari semua tenses baik melalui guru di sekolah maupun belajar secara otodidak. Memang dari 16 tenses, tidak semuanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya beberapa saja yang aktif digunakan, seperti simple present, present continuous, present perfect, simple past, past continuous, simple future, dan future continuous tense. Namun, tidak ada ruginya mempelajari semua tenses tersebut.

Hingga saya kuliah di Unpad, bahasa Inggris masih saya gunakan. Apalagi, berbagai literatur di kampus juga dalam bahasa Inggris. Hal ini menuntut saya untuk terus mempelajari dan menggunakan bahasa Inggris secara aktif.

Setelah lulus kuliah, saya sempat mengajar bahasa Inggris di SMP Al Azhar, Kelapa Gading, Jakarta. Namun, hanya berlangsung selama dua bulan. Selanjutnya, saya bekerja di Bandung menjadi editor di Pikiran Rakyat lalu menjadi jurnalis hingga sekarang.

Meskipun tidak lagi mengajar bahasa Inggris, saya tetap berupaya menggunakan bahasa Inggris agar tidak lupa. Salah satunya adalah dengan menulis blog ini. Di blog ini, saya berusaha menggunakan kembali bahasa Inggris secara aktif dan berbagi dengan Anda semua. So, mulailah jatuh cinta pada bahasa Inggris and keep learning!

Comments

  1. Future continuous tens, Mr acep tenses ini digunakannya kapan? aku bingungnya will (akan) continuous (sedang dilakukan). Mhon pnjlasannya ya Mr?

    ReplyDelete
  2. Memang cukup membingungkan. Tapi sederhananya, tense ini digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang sedang berlangsung di masa yang akan datang. SEDANG, tapi waktunya NANTI.

    Misalnya, apa yang akan kamu lakukan jam 9 malam nanti?

    (What will you be doing at 9 p.m.?)

    I will be watching my favorite tv show

    (Saya akan sedang nonton acara tv favorit saya)

    ReplyDelete
  3. Baiklah sedikit ada gambaran, sayangnya mudah lupa karena tidak sering praktik.
    Terimakasih Mr acep. :-)

    ReplyDelete

Post a Comment