Seiring dengan eksistensi bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional, kini banyak metode untuk melatih keterampilan berbahasa inggris
secara aktif, terutama keterampilan berbicara. Ada sejumlah metode yang bisa
kita temukan, tetapi yang menurut saya cukup efektif yaitu metode yang digagas
AJ Hoge, 7 Rules of Effortles English. Ketujuh peraturan ini akan saya jelaskan
di bawah ini.
Peraturan 1: Jangan
Mempelajari Grammar
Terdengar mengejutkan? Bagaimana kita bisa menguasai bahasa
Inggris tanpa mempelajari grammar atau tata bahasa Inggris. Sementara, grammar
juga menjadi pokok bahasan dalam setiap pelajaran bahasa Inggris di sekolah.
Jawabannya sederhana, anak kecil di Amerika saja bisa
berbicara bahasa Inggris dengan fasih tanpa mempelajari grammar. Di Indonesia,
anak balita pun bisa berbicara bahasa Indonesia tanpa mempelajari tata bahasa
Indonesia. Mereka berbicara begitu saja secara natural. Lalu, kenapa harus
pusing belajar grammar?
Mempelajari grammar hanya membuat otak Anda berpikir keras untuk mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan kaidah. Padahal, penutur asli saja bisa memahami perkataan Anda walaupun tidak sesuai dengan grammar. Sebab, dalam percakapan selalu ada konteks yang bisa sama-sama dimengerti.
Lalu, bagaimana kita bisa berbicara bahasa Inggris tanpa
mempelajari grammar? Jawabannya ada di peraturan nomor 2.
Peraturan 2: Banyak
menyimak, bukan membaca
Ini bukan berarti bahwa membaca itu pekerjaan sia-sia.
Namun, untuk mahir berbicara bahasa Inggris, kita harus banyak mendapatkan
input dari menyimak bagaimana penutur asli berbicara. Semakin banyak
mendengarkan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris, kemampuan berbicara Anda
akan semakin meningkat.
Kesalahan metode yang diajarkan di sekolah adalah bahwa
siswa lebih banyak ditugaskan untuk membaca untuk kemudian menceritakannya.
Bagaimana bisa? Padahal, mereka belum banyak mendengar bagaimana
ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris diucapkan sesuai dengan lidah penutur
asli. Akibatnya, mereka kerap salah mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris
tersebut.
Tidak ada yang salah dengan membaca. Namun, keterampilan
membaca lebih relevan dengan keterampilan menulis. Sementara keterampilan
berbicara relevan dengan keterampilan menyimak. Jadi, banyak-banyaklah menyimak
ungkapan-ungkapan bahasa Inggris melalui kaset, CD, televisi, ataupun Youtube.
Peraturan 3: Pelajari
Frasa, Bukan Kata
Secara umum, frasa adalah gabungan kata yang mempunyai arti
khusus. Dalam bahasa Inggris misalnya, Good
morning, thank you, no hard feelings, dll disebut frasa. Mempelajari frasa
lebih efektif untuk meningkatkan kemahiran berbicara dalam bahasa Inggris,
ketimbang menghapal banyak kosa kata tunggal. Sebab, menghapal frasa memacu
otak kita untuk lebih mudah dalam mengaitkan informasi.
Peraturan 4:
Pengulangan
Pengulangan berarti mempelajari sesuatu secara lebih
mendalam. Ibarat ingin menancapkan paku pada papan, kita harus memukul paku itu
berulang-ulang. Jika hanya sekali, paku itu tidak akan menancap kuat pada papan
tersebut. Kecuali jika Anda Superman, hehe..
Dalam mempelajari bahasa Inggris, pengulangan mutlak
dilakukan. Pengulangan membuat kita lebih memahami materi tersebut. Dengarkan
percakapan-percakapan sederhana dalam bahasa Inggris dan putar berulang-ulang
sampai betul-betul memahaminya. Jangan cepat melompat-lompat dari satu materi
ke materi lain. Memahami percakapan sederhana 90-100 persen lebih baik
ketimbang mendengarkan percakapan rumit, tetapi tidak memahaminya.
Peraturan 5: Gunakan
Materi Bahasa Inggris Praktis
Materi bahasa Inggris praktis mencakup segala hal yang
berkaitan dengan dunia nyata dan kehidupan sehari-hari. Cari materi yang mudah
terlebih dahulu melalui cerita, lagu, ataupun film. Jangan dulu memaksakan
untuk mencoba memahami film Barat seperti yang ditayangkan di TV. Percakapan di
film-film tersebut terlalu cepat untuk dijadikan sebuah materi pembelajaran.
Ingat, memahami materi yang sederhana lebih baik ketimbang mempelajari materi
rumit yang cepat membuat bosan. Dan ngantuk tentunya.
Mulailah dengan mempelajari ungkapan-ungkapan yang biasa
digunakan sehari-hari. Cobalah cari ungkapan-ungkapan untuk mengekspresikan apa
yang kita lihat, dengar, dan rasakan sehari-hari. Mulai dari aktivitas pada
pagi hari, seperti bangun tidur, pergi ke kamar mandi, sikat gigi, sarapan,
berangkat beraktivitas, dsb.
Peraturan 6: Sudut
Pandang Cerita
Memahami sudut pandang cerita penting untuk menguasai
grammar. Ketimbang mempelajari rumus-rumus seperti yang diajarkan di
sekolah-sekolah, cobalah memahami cerita yang sama dengan sudut pandang yang
berbeda untuk membedakan jenis tense yang digunakan. Misalnya dalam cerita
sederhana berikut ini.
Every day I wake up at 5 o’clock in the morning. I go to the bathroom to wash my face and brush my teeth. I take wudhu and then do
Subuh prayer. I have my breakfast
before I go to work. (present tense)
Yesterday I woke up at 5 o’clock in the morning. I went to the bathroom to wash my face
and brushed my teeth. I took wudhu and then did Subuh prayer. I had my breakfast before I went to work.
(past tense)
Dari dua cerita tersebut, terlihat jelas perbedaan dari segi
waktu. Yang pertama menceritakan kejadian sehari-hari (present), sedangkan yang
kedua kejadian yang sudah dilalui (past). Dari cerita itu kita juga menemukan
perbedaan kata kerja yang digunakan, di mana pada cerita pertama, digunakan
kata wake, go, brush, do, dan have (verb
1), sedangkan pada cerita kedua digunakan kata woke, went, brushed, did, dan had
(verb 2).
Peraturan 7:
Tanya-Jawab Cerita Sederhana
Metode tanya-jawab
lebih efektif ketimbang metode katakan dan ulangi (say and repeat). Biasanya, guru mengucapkan sebuah ungkapan dalam
bahasa Inggris dan meminta murid untuk mengikutinya. Metode tersebut tidak
efektif karena murid hanya mengikuti tanpa berpikir kritis mengenai apa yang
diucapkannya.
Dengan metode tanya-jawab, murid didorong untuk lebih kritis
menjawab pertanyaan yang diajukan. Misalnya, guru mengatakan, There is a boy in the garden. Lalu, dia
bertanya, is there a boy or a girl?
Maka, murid pun akan berpikir untuk menjawab, a boy.
OK guys.. sekian tipsnya. Pertanyaan, komentar, dan masukan
bisa melalui SMS 081… oh, tidak. Cukup isi komen di bawah ini :D
Aku setuju banget cara tersebut, meringankan sekali memahami Bahasa inggris. Namun aku masih kebingungan penggunaan v1 ,v2,v3 . Bagaimana solusinya Mr Acep?
ReplyDeletePrinsipnya simpel sebenarnya. V1 itu untuk simple present, V2 untuk simple past, dan V3 untuk kalimat perfect dan kalimat pasif.
ReplyDeleteContoh:
They go to the beach every month (v1)
She was pretty when she was young (v2)
I have gone to Bali (v3)
The book is written by Shakespeare (v3)