7 Cara Menguasai Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris


Sudah berapa lama Anda belajar bahasa Inggris? Sebulan? Dua bulan? Setahun? Dua tahun? atau bahkan lebih? Yang pasti jika Anda telah lulus SMA, Anda sudah belajar bahasa Inggris di sekolah minimal selama 6 tahun sejak SMP. Lalu, apakah Anda sudah bisa mengekspresikan diri Anda dalam bahasa Inggris dengan baik? Ataukah Anda masih bingung menerjemahkan kata-kata dari bahasa ibu ke dalam bahasa Inggris dalam benak Anda? Masih bingungkah Anda untuk menentukan tense apa yang digunakan? Jika masih bingung, tak usah khawatir, karena Anda tidak sendirian. Hal itu bukan semata-mata kesalahan Anda, tetapi bisa jadi karena metode pembelajaran bahasa Inggris di sekolah merupakan metode lama yang tidak efektif.

Seiring dengan eksistensi bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, kini banyak metode untuk melatih keterampilan berbahasa inggris secara aktif, terutama keterampilan berbicara. Ada sejumlah metode yang bisa kita temukan, tetapi yang menurut saya cukup efektif yaitu metode yang digagas AJ Hoge, 7 Rules of Effortles English. Ketujuh peraturan ini akan saya jelaskan di bawah ini.


Peraturan 1: Jangan Mempelajari Grammar

Terdengar mengejutkan? Bagaimana kita bisa menguasai bahasa Inggris tanpa mempelajari grammar atau tata bahasa Inggris. Sementara, grammar juga menjadi pokok bahasan dalam setiap pelajaran bahasa Inggris di sekolah.

Jawabannya sederhana, anak kecil di Amerika saja bisa berbicara bahasa Inggris dengan fasih tanpa mempelajari grammar. Di Indonesia, anak balita pun bisa berbicara bahasa Indonesia tanpa mempelajari tata bahasa Indonesia. Mereka berbicara begitu saja secara natural. Lalu, kenapa harus pusing belajar grammar?

Mempelajari grammar hanya membuat otak Anda berpikir keras untuk mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan kaidah. Padahal, penutur asli saja bisa memahami perkataan Anda walaupun tidak sesuai dengan grammar. Sebab, dalam percakapan selalu ada konteks yang bisa sama-sama dimengerti.

Lalu, bagaimana kita bisa berbicara bahasa Inggris tanpa mempelajari grammar? Jawabannya ada di peraturan nomor 2.

Peraturan 2: Banyak menyimak, bukan membaca

Ini bukan berarti bahwa membaca itu pekerjaan sia-sia. Namun, untuk mahir berbicara bahasa Inggris, kita harus banyak mendapatkan input dari menyimak bagaimana penutur asli berbicara. Semakin banyak mendengarkan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris, kemampuan berbicara Anda akan semakin meningkat.

Kesalahan metode yang diajarkan di sekolah adalah bahwa siswa lebih banyak ditugaskan untuk membaca untuk kemudian menceritakannya. Bagaimana bisa? Padahal, mereka belum banyak mendengar bagaimana ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris diucapkan sesuai dengan lidah penutur asli. Akibatnya, mereka kerap salah mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris tersebut.

Tidak ada yang salah dengan membaca. Namun, keterampilan membaca lebih relevan dengan keterampilan menulis. Sementara keterampilan berbicara relevan dengan keterampilan menyimak. Jadi, banyak-banyaklah menyimak ungkapan-ungkapan bahasa Inggris melalui kaset, CD, televisi, ataupun Youtube.

Peraturan 3: Pelajari Frasa, Bukan Kata

Secara umum, frasa adalah gabungan kata yang mempunyai arti khusus. Dalam bahasa Inggris misalnya, Good morning, thank you, no hard feelings, dll disebut frasa. Mempelajari frasa lebih efektif untuk meningkatkan kemahiran berbicara dalam bahasa Inggris, ketimbang menghapal banyak kosa kata tunggal. Sebab, menghapal frasa memacu otak kita untuk lebih mudah dalam mengaitkan informasi.


Peraturan 4: Pengulangan

Pengulangan berarti mempelajari sesuatu secara lebih mendalam. Ibarat ingin menancapkan paku pada papan, kita harus memukul paku itu berulang-ulang. Jika hanya sekali, paku itu tidak akan menancap kuat pada papan tersebut. Kecuali jika Anda Superman, hehe..

Dalam mempelajari bahasa Inggris, pengulangan mutlak dilakukan. Pengulangan membuat kita lebih memahami materi tersebut. Dengarkan percakapan-percakapan sederhana dalam bahasa Inggris dan putar berulang-ulang sampai betul-betul memahaminya. Jangan cepat melompat-lompat dari satu materi ke materi lain. Memahami percakapan sederhana 90-100 persen lebih baik ketimbang mendengarkan percakapan rumit, tetapi tidak memahaminya.

Peraturan 5: Gunakan Materi Bahasa Inggris Praktis

Materi bahasa Inggris praktis mencakup segala hal yang berkaitan dengan dunia nyata dan kehidupan sehari-hari. Cari materi yang mudah terlebih dahulu melalui cerita, lagu, ataupun film. Jangan dulu memaksakan untuk mencoba memahami film Barat seperti yang ditayangkan di TV. Percakapan di film-film tersebut terlalu cepat untuk dijadikan sebuah materi pembelajaran. Ingat, memahami materi yang sederhana lebih baik ketimbang mempelajari materi rumit yang cepat membuat bosan. Dan ngantuk tentunya.
Mulailah dengan mempelajari ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan sehari-hari. Cobalah cari ungkapan-ungkapan untuk mengekspresikan apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan sehari-hari. Mulai dari aktivitas pada pagi hari, seperti bangun tidur, pergi ke kamar mandi, sikat gigi, sarapan, berangkat beraktivitas, dsb. 

Peraturan 6: Sudut Pandang Cerita

Memahami sudut pandang cerita penting untuk menguasai grammar. Ketimbang mempelajari rumus-rumus seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah, cobalah memahami cerita yang sama dengan sudut pandang yang berbeda untuk membedakan jenis tense yang digunakan. Misalnya dalam cerita sederhana berikut ini.

Every day I wake up at 5 o’clock in the morning. I go to the bathroom to wash my face and brush my teeth. I take wudhu and then do Subuh prayer. I have my breakfast before I go to work. (present tense)

Yesterday I woke up at 5 o’clock in the morning. I went to the bathroom to wash my face and brushed my teeth. I took wudhu and then did Subuh prayer. I had my breakfast before I went to work. (past tense)

Dari dua cerita tersebut, terlihat jelas perbedaan dari segi waktu. Yang pertama menceritakan kejadian sehari-hari (present), sedangkan yang kedua kejadian yang sudah dilalui (past). Dari cerita itu kita juga menemukan perbedaan kata kerja yang digunakan, di mana pada cerita pertama, digunakan kata wake, go, brush, do, dan have (verb 1), sedangkan pada cerita kedua digunakan kata woke, went, brushed, did, dan had (verb 2).

Peraturan 7: Tanya-Jawab Cerita Sederhana

Metode tanya-jawab lebih efektif ketimbang metode katakan dan ulangi (say and repeat). Biasanya, guru mengucapkan sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris dan meminta murid untuk mengikutinya. Metode tersebut tidak efektif karena murid hanya mengikuti tanpa berpikir kritis mengenai apa yang diucapkannya.
Dengan metode tanya-jawab, murid didorong untuk lebih kritis menjawab pertanyaan yang diajukan. Misalnya, guru mengatakan, There is a boy in the garden. Lalu, dia bertanya, is there a boy or a girl? Maka, murid pun akan berpikir untuk menjawab, a boy.


OK guys.. sekian tipsnya. Pertanyaan, komentar, dan masukan bisa melalui SMS 081… oh, tidak. Cukup isi komen di bawah ini :D 

Comments

  1. Aku setuju banget cara tersebut, meringankan sekali memahami Bahasa inggris. Namun aku masih kebingungan penggunaan v1 ,v2,v3 . Bagaimana solusinya Mr Acep?

    ReplyDelete
  2. Prinsipnya simpel sebenarnya. V1 itu untuk simple present, V2 untuk simple past, dan V3 untuk kalimat perfect dan kalimat pasif.

    Contoh:
    They go to the beach every month (v1)
    She was pretty when she was young (v2)
    I have gone to Bali (v3)
    The book is written by Shakespeare (v3)

    ReplyDelete

Post a Comment